__temp__ __location__
`
Transformasi Sampah Jadi Karya: Siswa SMA Negeri 1 Karangkobar Tunjukkan Kepedulian Lingkungan

Transformasi Sampah Jadi Karya: Siswa SMA Negeri 1 Karangkobar Tunjukkan Kepedulian Lingkungan

SMA Negeri 1 Karangkobar mengadakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk peduli lingkungan dengan mengolah sampah menjadi barang bernilai guna.

Karangkobar – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan peduli terhadap lingkungan, SMA Negeri 1 Karangkobar menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan. 

Acara ini berlangsung pada 17 Januari 2025, pukul 09.00 WIB, bertempat di GOR SMA Negeri 1 Karangkobar.

Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai keberlanjutan kepada peserta didik dengan mendorong pengurangan sampah plastik serta pengolahan limbah menjadi barang yang lebih bermanfaat.

Gelar karya ini menjadi puncak dari rangkaian aktivitas siswa sejak awal Januari 2025.

Wali kelas X, Bu Ria Khasanah, menjelaskan bahwa tema Gaya Hidup Berkelanjutan dipilih untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan. 

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik.

“Dari kegiatan P5 ini, kami berharap peserta didik lebih peduli terhadap lingkungan melalui pengurangan sampah plastik. Selain itu, dimensi Profil Pelajar Pancasila seperti gotong royong, peduli lingkungan, dan kreativitas dapat berkembang sesuai harapan,” ungkap Bu Ria.

Bu Ria juga menambahkan bahwa kegiatan P5 tidak hanya memberikan wawasan tentang pengelolaan sampah, tetapi juga dapat menjadi bekal wirausaha bagi siswa.

“Kegiatan ini membekali mereka dengan cara mengolah sampah organik maupun anorganik. Selain untuk menjaga lingkungan, ilmu ini dapat menjadi bekal wirausaha yang berguna di masa depan,” tuturnya.

Salah satu siswi kelas X, Rahmania Eka Zulvia atau yang akrab disapa Via, membagikan pengalamannya selama kegiatan P5. 

Ia bersama teman-temannya mulai mengumpulkan sampah sejak 6 Januari 2025 untuk diolah menjadi barang bermanfaat. 

Via menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mendorong siswa dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.

“Kami memulai dengan mengumpulkan sampah plastik yang ada di sekitar kami. Kami juga belajar di Kampung Gagot tentang cara mengolah limbah organik menjadi pupuk cair dan pupuk padat,” ujar Via.

Hasil dari limbah plastik tersebut kemudian mereka olah menjadi berbagai produk, salah satunya adalah sofa berbahan dasar botol plastik.

“Kami membuat sofa dari botol plastik yang disusun sedemikian rupa. Ini merupakan salah satu karya dari kegiatan P5 kami,” tambahnya.

Meski begitu, proses ini tidak selalu berjalan mulus. Kendala seperti banyaknya sampah yang harus dikumpulkan membuat sebagian siswa merasa kurang bersemangat.

“Peserta didik harus bergelut dengan sampah, sehingga beberapa dari mereka kurang antusias. Sebagai wali kelas, saya terus memotivasi mereka agar tetap semangat,” jelas Bu Ria.

Gelar Karya sebagai Puncak Acara

Sebagai bagian dari puncak acara, karya-karya siswa seperti sofa dari botol plastik, pupuk organik, dan barang lainnya akan dipamerkan. 

Menariknya, hasil karya ini tidak hanya untuk dimanfaatkan oleh sekolah, tetapi juga dapat dijual jika ada pihak yang berminat.

Via berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menanamkan gaya hidup berkelanjutan di kalangan siswa, guru, dan staf sekolah.

“Kami berharap siswa, siswi, maupun masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan sekitar. Semoga langkah kecil ini bisa membawa dampak besar,” harap Via.

Bu Ria juga menyampaikan harapannya terhadap peserta didik agar mereka bisa mengaplikasikan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

“Harapan saya, peserta didik dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari P5 sehingga menjadi lebih bijak dalam menggunakan plastik dan semakin peduli terhadap lingkungan,” tutupnya.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan program yang dirancang untuk memperkuat dimensi pelajar Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, dan kreativitas. 

Dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan,” SMA Negeri 1 Karangkobar berhasil menyisipkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam pendidikan, sehingga generasi muda lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjadi kebiasaan yang dapat diwariskan kepada masyarakat luas.

Wahyu Setiawan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *