__temp__ __location__
`
Mantap! BPBD Banjarnegara Bentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana di Kecamatan

Mantap! BPBD Banjarnegara Bentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana di Kecamatan

BPBD Banjarnegara membentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) tingkat kecamatan untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Dengan 200 relawan terlatih, langkah ini menjadi upaya mantap dalam tanggap darurat dan mitigasi bencana di wilayah rawan.

Banjarnegara – Dalam langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara resmi membentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) tingkat kecamatan pada Selasa (19/11/2024). 

Program ini dirancang untuk memperkuat koordinasi dan respons cepat dalam penanganan bencana, khususnya di wilayah-wilayah dengan risiko bencana tinggi.

Pembentukan TRC PB ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama relawan bencana, terkait pencegahan dan penanganan bencana secara mandiri. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, menekankan pentingnya inisiatif ini mengingat 70 persen wilayah Banjarnegara memiliki potensi bencana yang sangat tinggi, seperti tanah longsor dan tanah gerak, terutama saat musim hujan.

Dengan adanya TRC PB, masyarakat tidak hanya mendapatkan pelayanan dan perlindungan saat terjadi bencana, tetapi juga pengetahuan untuk mencegah dan menanggulangi dampaknya. Tim ini akan melakukan kaji cepat, penilaian kebutuhan, serta evaluasi kerusakan dan kerugian akibat bencana, ujar Andri.

Dalam pelatihan ini, sebanyak 200 peserta dari berbagai unsur dilibatkan. Setiap kecamatan di Banjarnegara mengirimkan 10 perwakilan yang terdiri dari anggota TNI, Polri, perangkat kecamatan, dan masyarakat umum. Andri menjelaskan, keberadaan TRC PB di tingkat kecamatan akan mempermudah koordinasi dan mempercepat respons ketika terjadi bencana.

Dengan TRC, tanggap darurat bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi di wilayah masing-masing. Hal ini juga memperkuat kemampuan mitigasi di daerah rawan bencana, katanya.

Sebagian besar wilayah Banjarnegara yang merupakan dataran tinggi membuat daerah ini rentan terhadap bencana seperti tanah longsor dan tanah gerak. Ancaman tersebut meningkat signifikan selama musim hujan. Selain itu, risiko banjir dan angin puting beliung juga menjadi perhatian utama BPBD Banjarnegara.

Melalui pembentukan TRC PB, diharapkan setiap kecamatan dapat lebih siap menghadapi bencana dan meminimalkan dampak buruknya, baik secara material maupun korban jiwa.

Dilansir dari akun Instagram resmi BPBD Banjarnegara, pembentukan TRC PB ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Dalam unggahan tersebut, BPBD Banjarnegara menulis, “Pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC PB) tingkat kecamatan adalah langkah konkret untuk memperkuat mitigasi bencana di Banjarnegara. Kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan unsur lainnya menjadi kunci utama.”

Unggahan tersebut juga menyertakan dokumentasi kegiatan pelatihan dan pembentukan TRC PB di tingkat kecamatan, yang menunjukkan antusiasme para peserta dari berbagai unsur. Melalui media sosial, BPBD Banjarnegara berharap masyarakat dapat lebih sadar dan teredukasi tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Selain membentuk TRC PB, BPBD Banjarnegara juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam upaya mitigasi bencana. Tim ini tidak hanya bertugas dalam penanganan bencana darurat, tetapi juga berperan dalam memberikan edukasi dan simulasi kepada komunitas setempat.

TRC PB menjadi garda terdepan di wilayahnya masing-masing, sekaligus menjadi penyambung informasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka, kata Andri.

Pembentukan TRC PB ini bukan langkah terakhir, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun ketahanan bencana di Banjarnegara. BPBD Banjarnegara berencana mengadakan pelatihan lanjutan dan simulasi secara berkala untuk menjaga kesiapan tim dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

Dengan pelatihan berkesinambungan, kami optimistis TRC PB akan semakin tangguh dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik, baik dalam tanggap darurat maupun mitigasi jangka panjang, tegas Andri.

Langkah ini tidak hanya menjadi solusi strategis untuk wilayah Banjarnegara, tetapi juga diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia yang memiliki risiko bencana tinggi. Melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai elemen, pembentukan TRC PB menjadi model yang menunjukkan pentingnya kerja sama dalam menghadapi bencana.

Dengan adanya TRC PB, Banjarnegara kini lebih siap menghadapi berbagai tantangan bencana, sekaligus membangun ketahanan yang lebih kuat. Seperti yang ditulis di akun Instagram BPBD Banjarnegara, “Bencana bisa datang kapan saja, tetapi bersama-sama kita bisa menghadapinya dengan sigap dan terkoordinasi.”

Wahyu Setiawan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *