
Dari Biji hingga Cangkir: SMKN 1 Wanayasa Hadirkan Dua Pandawa Coffee untuk Latih Siswa
SMKN 1 Wanayasa sukses menggelar pelatihan kopi bersama Dua Pandawa Coffee. Diikuti 37 siswa dan guru, kegiatan ini membekali peserta dengan ilmu pengolahan kopi dari sortasi hingga roasting, sekaligus mendukung potensi lokal Wanayasa sebagai daerah penghasil kopi unggulan.
Banjarnegara – Sebagai salah satu sekolah yang menjalankan program SMK Pusat Keunggulan Skema Reguler Lanjutan Tahun 2024, SMKN 1 Wanayasa kembali membuktikan komitmennya dalam mengembangkan keterampilan siswa. Pada Kamis (5/12/2024), sekolah ini mengadakan kegiatan praktisi dunia kerja dengan menghadirkan narasumber dari Dua Pandawa Coffee.
Tema yang diangkat kali ini adalah “Menghasilkan Cita Rasa Kopi Bersama Dua Pandawa Coffee.”
Ratna Dori, Kepala Program Keunggulan SMKN 1 Wanayasa, membuka acara dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kopi adalah salah satu produk unggulan dari Kecamatan Wanayasa.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran tim Dua Pandawa Coffee. Harapan kami, melalui kegiatan ini, anak-anak dapat memiliki bekal pengetahuan yang cukup, terutama jika mereka ingin terjun menjadi petani kopi. Jangan malu menjadi petani, karena banyak petani kopi yang sukses,” ujarnya.
Ratna juga menekankan bahwa kopi adalah komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan harga yang cenderung stabil dan pangsa pasar yang terus berkembang.
“Jika kalian tidak memiliki tanah untuk bertani, kalian tetap bisa berkontribusi sebagai pemroses kopi. Peluangnya sangat besar,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh 37 siswa SMKN 1 Wanayasa dari berbagai program keahlian, yang semuanya antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Tidak hanya siswa, beberapa guru juga turut aktif berpartisipasi, memberikan dukungan, dan bahkan ikut mencoba praktek proses pengolahan kopi.
Belajar dari Ahlinya: Proses Kopi yang Berkualitas
Yusuf Virajati dari Dua Pandawa Coffee tampil sebagai pemateri tunggal. Ia membuka sesi dengan menampilkan video tentang proses pengolahan kopi di Brasil. Video tersebut menunjukkan teknologi canggih yang digunakan di negara tersebut, mulai dari penanaman hingga produksi kopi.
Namun, Yusuf menegaskan bahwa Indonesia memiliki keunggulan yang berbeda.
“Kesuburan tanah Indonesia menghasilkan kopi dengan kualitas yang sangat baik. Bahkan, banyak kopi dari Banjarnegara yang menjuarai perlombaan di tingkat nasional. Keahlian para petani Indonesia dalam proses manual membuat kopi kita bisa dikategorikan sebagai kopi specialty,” jelas Yusuf.
Ia juga menjelaskan bagaimana proses manual, seperti gradding atau pemilahan biji kopi, membutuhkan kesabaran dan ketelitian tinggi, yang menjadi keunikan kopi Indonesia di mata dunia.
Dalam sesi berikutnya, Yusuf memberikan penjelasan teknis tentang penanganan pascapanen. Ia memaparkan berbagai tahapan, mulai dari sortasi biji kopi, proses pengolahan basah dan kering, hingga sortasi biji kopi beras.
Sesi kedua berfokus pada teknik roasting, yakni proses menggoreng biji kopi. Yusuf memberikan pemahaman tentang pengertian roasting, tahapan-tahapannya, dan cara menciptakan kopi yang memiliki cita rasa sempurna.
“Roasting adalah seni yang memerlukan pemahaman mendalam. Dengan teknik yang tepat, kita bisa menghasilkan kopi yang nikmat,” ujar Yusuf.
Antusiasme siswa memuncak saat sesi praktek dimulai. Mereka diperkenalkan pada cara sortasi biji kopi, memilah biji yang utuh dari biji yang rusak. Setelah itu, siswa yang dibagi menjadi enam kelompok mulai mempraktekkan proses roasting menggunakan mesin khusus.
Tidak hanya siswa, guru yang hadir juga mencoba belajar proses pengolahan kopi, menunjukkan dukungan nyata terhadap pengembangan keterampilan para siswa. Kehadiran mereka memberikan motivasi tambahan bagi peserta untuk terus semangat.
Salah satu siswa mengungkapkan kegembiraannya.
“Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini. Sekarang saya lebih paham tentang proses kopi, mulai dari penggorengan hingga penyajiannya. Saya bahkan bisa mencoba membuat kopi sendiri di rumah,” ujar siswa tersebut dengan antusias.
Khafid Suharyanto, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan seperti ini sangat penting untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja.
“Melalui pelatihan ini, siswa tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga langsung praktek. Hal ini sejalan dengan tujuan SMK Pusat Keunggulan, yaitu mencetak lulusan yang siap kerja dan berdaya saing tinggi,” jelas Khafid.
Kegiatan praktisi dunia kerja ini menunjukkan keseriusan SMKN 1 Wanayasa dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Dengan mengusung tema yang relevan dengan potensi lokal, seperti kopi, sekolah ini tidak hanya memperkaya keterampilan siswa, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi daerah.
Dengan total peserta 37 siswa dan partisipasi aktif para guru, kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menciptakan pengalaman tak terlupakan.
Para siswa kini lebih siap memanfaatkan peluang besar di industri kopi, baik sebagai petani, pemroses, maupun pelaku usaha. Mereka telah belajar bahwa secangkir kopi bukan hanya minuman, tetapi hasil dari proses panjang yang sarat makna.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *